Smoking is highly addictive, don't start

don't make them breathe your smoke

Smoking when pregnant harms your baby

Smokers die younger
World Health Day 2011 web button

Editorial Jurnal : Insufisiensi vitamin D terkait dengan serangan asma yang parah?

Sabtu, 03 Juli 2010


Penelitian yang dipimpin oleh Dr Augusto A. Litongua, dari Harvard Medical School di Boston, laporan penelitian telah dimuat pada Journal of Allergy & Clinical Immunology.Volume 126, hal 52-58.e5 ( Juli 2010)dengan judul "Serum Vitamin D Levels and Severe Asthma Exacerbations in the Childhood Asthma Management Program Study", available from http://www.jacionline.org/article/S0091-6749%2810%2900657-3/abstract

Penyakit asma pada anak-anak dengan kadar vitamin D yang relatif rendah dalam darah mereka mungkin akan memiliki resiko lebih besar untuk mendapat serangan asma yang parah/severe dibandingkan dengan yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi. Suatu studi penelitian terbaru yang mengamati lebih dari 1.000 anak dengan asma selama empat tahun, didapatkan bahwa anak dengan insufisiensi vitamin D di awal penelitian, lebih cenderung mengalami serangan asma yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Selama empat tahun penelitian, 38 persen anak-anak dengan insufisiensi vitamin D datang ke ruang gawat darurat dan dirawat dengan eksaserbasi asma. Hal yang sama juga terjadi pada 32 persen anak dengan kadar vitamin D tingkat yang cukup/sedang

Ketika para peneliti mempertimbangkan faktor-faktor lain termasuk tingkat keparahan asma di awal penelitian tersebut, berat badan dan penghasilan keluarga mereka, ternyata kekurangan vitamin D itu sendiri terkait dengan peningkatan resiko 50 persen pada serangan asma yang parah .

Orang dianggap memiliki kadar vitamin D dalam darah kurang dari 11 nanogram per milliliter ( ng / mL ) disebut defisiensi vitamin D, tetapi ada perdebatan tentang bagaimana mendefinisikan kadar vitamin D yang optimal dan apa yang direkomendasikan untuk asupan vitamin harian untuk anak dan orang dewasa. Beberapa ahli percaya bahwa kadar vitamin D di atas 30 ng / mL merupakan hal yang optimal untuk kesehatan secara keseluruhan dan kadar antara 11-30 ng / mL harus dinilai sebagai insufisiensi vitamin D. Pada studi mereka, Litongua dkk menganggap anak dengan kadar vitamin D 30 ng / mL atau kurang sebagai insufisiensi vitamin D.

Para peneliti mendapatkan bahwa 1.024 anak yang menderita asma ringan sampai sedang, diujikan dua obat asma inhaler yaitu budesonide dan nedocromil. Dengan menggunakan sampel darah yang diambil pada awal penelitian, Litongua dkk menemukan bahwa 35 persen dari anak-anak dengan insufisiensi vitamin D dan 65 persen anak yang memiliki kadar vitamin D yang cukup .

Secara keseluruhan, para peneliti tidak menemukan bukti bahwa kadar vitamin D yang cukup akan melindungi anak dari gejala asma sedang/moderate. Pada kenyataannya, anak-anak dengan kadar vitamin yang kurang lebih sedikit dilaporkan adanya gejala asma yang sedang/moderate. Namun, anak-anak tersebut lebih berisiko terhadap serangan asma yang parah/severe. Sementara temuan menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D dan eksaserbasi asma, mereka tidak membuktikan bahwa vitamin D yang bertanggung jawab atau dengan kata lain tidak dapat di buktikan dengan asupan vitamin D akan mampu mencegah eksaserbasi asma.

Secara biologis, masuk akal kalau vitamin D akan mempengaruhi tingkat keparahan serangan asma, menurut Litongua dkk vitamin D banyak diketahui peranannya dalam membangun dan melihara tulang untuk tetap sehat, tetapi juga dibutuhkan saraf yang normal, otot dan fungsi sistem kekebalan tubuh . Beberapa penelitian telah menghubungkan rendahnya kadar vitamin D dengan resiko DM tipe 1 atau " insulin -dependent " lebih tinggi pada anak-anak dan orang dewasa.

Efek vitamin D pada sistem kekebalan tubuh meliputi respon inflamasi terhadap infeksi, mungkin dapat membantu menjelaskan mengapa kadar vitamin D yang lebih tinggi berhubungan dengan resiko lebih rendah terjadinya eksaserbasi asma yang parah. Menurut Litongua dkk, mungkin vitamin D akan meningkatkan efek hormon steroid anti inflamasi baik yang merupakan pasokan alami dalam tubuh maupun kortikosteroid sintetis yang digunakan untuk mengobati asma .

Dalam studi ini, terdapat hubungan yang menguntungkan antara vitamin D dan serangan asma terutama terlihat pada anak-anak dengan obat budesonide. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa bayi, anak dan remaja untuk mendapatkan 400 IU vitamin D setiap hari . Susu sereal dan jus jeruk diperkaya dengan vitamin yang merupakan sumber utama dan beberapa lemak ikan secara alami mengandung vitamin D dalam jumlah tinggi. Para ahli merekomendasikan pil vitamin untuk anak-anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin dari makanan.

Vitamin D secara alami disintesis dalam kulit ketika terkena sinar matahari, tetapi pada musim dingin yang panjang dan sering menghindari sinar matahari di musim panas berarti akan banyak anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin D dengan cara ini. Sebagai tambahan, vitamin D sintetik kurang efisien pada orang dengan kulit lebih gelap dan ras Amerika-Afrika lebih beresiko defisiensi vitamin D dibandingkan ras kulit putih.Kegemukan pada anak dan orang dewasa juga lebih berisiko tinggi defisiensi vitamin D karena banyak disimpan dalam lemak tubuh sehingga vitamin kurang aktif didalam darah.

1 komentar:

jaba lyani mengatakan...

VITAMIN D PENTING BGT BUAT TUBUH,ARTIKEL INI MEMBERIKAN INSPIRASI YANG BAGUS TERUTAMA BUAT PENDERITA ASMA,DAN TENTUNYA PENCEGAHAN BUAT YANG TIDAK ASMA..............

4 Juli 2010 pukul 05.23

Posting Komentar