Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2010,…
Penggunaan rokok/tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Saat ini diperkirakan ada lebih dari satu milyar perokok di dunia. Secara global, penggunaan produk tembakau memang meningkat, meskipun terjadi penurunan di negara-negara maju. Hampir setengah dari anak-anak di dunia menghirup udara tercemar asap rokok/tembakau. epidemi saat ini beralih ke negara berkembang. Lebih dari 80% dari perokok di dunia tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dalam setahun rata-rata satu orang meninggal setiap enam detik dan menjadi satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia. Tembakau membunuh sampai setengah dari semua penggunanya dan menjadi faktor risiko untuk enam dari delapan penyebab utama kematian di dunia. Jika kecenderungan ini terus berlangsung, maka diperkirakan akan ada satu miliar kematian pada abad ke-21 akibat penggunaan tembakau. Kematian terkait tembakau akan meningkat menjadi lebih dari delapan juta per tahun pada tahun 2030 dan 80% dari kematian akan terjadi di negara berkembang
Tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005. Padahal rokok/tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung dan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Di samping itu, rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil diluar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. Rokok mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk 43 bahan penyebab kanker yang telah diketahui, sehingga lingkungan yang terpajan dengan asap rokok/tembakau juga dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius.Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu, 50 persen orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkonsumsi alkohol. Lebih 43 juta anak Indonesia serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau. Padahal anak-anak yang terpajan asap rokok/tembakau dapat mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksi saluran pernapasan dan telinga serta asma. ”Kesehatan yang buruk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk di saat dewasa”.
Industri tembakau secara terus menerus dan agresif mencari pengguna baru untuk menggantikan mereka yang berhenti dan pengguna saat ini yang hingga setengahnya nanti akan mati prematur akibat kanker, serangan jantung, stroke, PPOK dan penyakit lainnya yang terkait dengan penggunaan tembakau. Sasaran untuk memperbanyak penggunaan tembakau saat ini adalah kalangan perempuan. Itu karena saat ini perempuan yang merokok atau pengguna tembakau lebih sedikit daripada laki-laki. Hanya sekitar 9% dari perempuan merokok, dibandingkan dengan 40% laki-laki. Dari sekitar satu milyar perokok di dunia, hanya sekitar 200 juta adalah perempuan. Sehingga merupakan kesempatan besar untuk menargetkan pemasaran tembakau di kalangan perempuan. Epidemi penggunaan tembakau adalah menurun lambat di beberapa negara dan penggunaan dikalangan perempuan di beberapa negara makin meningkat. Di beberapa negara, anak perempuan lebih banyak yang merokok daripada anak laki-laki. Remaja yang merokok kemungkinan untuk menjadi perokok berat di masa dewasa.
Lebih dari lima juta orang meninggal setiap tahun oleh karena penggunaan tembakau dan sekitar 1,5 juta nya adalah perempuan. Jika tidak segera diambil tindakan, penggunaan tembakau dapat membunuh lebih dari delapan juta orang pada tahun 2030 dan 2,5 juta nya adalah perempuan. Sekitar tiga perempat dari kematian perempuan akan terjadi pada negara dengan pendapatan yang rendah. Di beberapa negara, ancaman yang lebih besar pada perempuan adalah dari pajanan asap dari orang lain, khususnya laki-laki. Misalnya di China, dimana sepertiga dari populasi perokok dewasa di dunia. Hampir seluruhnya laki-laki dan hanya kurang dari 3% adalah perempuan. Namun lebih dari separuh wanita usia reproduksi Cina secara teratur terpajan asap rokok/tembakau dari pihak lain. Di seluruh dunia, dari sekitar 430 ribu kematian setiap tahun orang dewasa disebabkan oleh pajanan asap rokok/tembakau, sekitar 64% terjadi pada perempuan.
Untuk menggugah perhatian masyarakat dunia terhadap bahaya rokok/tembakau, sejak tahun 1988 diselenggarakan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia setiap tanggal 31 Mei dan pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2010 ini ditetapkan tema ”Gender and Tobacco with an Emphasis on Marketing to Women”. Tema ini berkaitan dengan upaya global dalam mengendalikan jumlah perokok terutama kelompok berisiko yaitu anak-anak dan perempuana dari bahaya asap rokok/tembakau. Sedangkan di Indonesia, temanya adalah “Gender dan Rokok dengan penekanan pemasaran pada perempuan”. Selain tema, juga ditetapkan slogan “ Saatnya kita lindungi anak dan perempuan dari bahaya rokok”. Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2010 berfokus pada kerugian pemasaran dan pajanan asap rokok/tembakau pada perempuan. Pada saat yang sama juga berusaha mengingatkan untuk tidak merokok di sekitar perempuan di rumah, di tempat kerja atau dimana saja. Sesungguhnya semua orang baik perempuan atau laki-laki harus dilindungi dari pemasaran industri tembakau dan pajanan asap rokok/tembakau, Banyak negara tidak melakukan upaya untuk melindungi rakyat mereka dari pajanan asap rokok/tembakau dari pihak lain. Banyak perempuan tidak tahu tentang kerugian yang diakibatkan pajanan asap rokok/tembakau atau merasa seolah-olah mereka tidak punya hak untuk mengeluh. Di banyak negara, perempuan tidak berdaya untuk melindungi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka dari pajanan asap rokok/tembakau. Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa di Cina, di mana sebagian besar perokok adalah laki-laki dewasa dan lebih dari separuh wanita usia reproduksi secara teratur terpajan asap rokok/tembakau yang menempatkan diri mereka sendiri dan bayi yang belum lahir menjadi beresiko terkena penyakit.
WHO juga akan mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian khusus untuk melindungi perempuan dari perusahaan industri tembakau “untuk memikat mereka pada ketergantungan nikotin”. sehingga pemerintah dapat mengurangi jumlah korban serangan jantung, stroke, kanker dan penyakit pernafasan yang telah menjadi semakin umum di kalangan perempuan. Pengendalian epidemi tembakau di kalangan perempuan merupakan bagian penting dari setiap strategi pengendalian tembakau secara komprehensif. Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2010 dirancang untuk memberi perhatian khusus terhadap efek berbahaya dari pemasaran tembakau terhadap perempuan dan anak. Hal ini juga akan menyoroti kebutuhan bagi hampir 170 pihak pada Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) WHO untuk melarang semua iklan rokok, promosi dan sponsor sesuai dengan konstitusi atau prinsip-prinsip konstitusional.
Sayangnya hanya kurang dari 9% dari negara-negara di dunia melakukan pelarangan iklan atau promosi rokok secara komprehensif dan hanya sekitar 5,4% yang dilindungi oleh undang-undang. Pengendalian epidemi tembakau di kalangan perempuan merupakan bagian penting dari setiap strategi pengendalian tembakau. Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan, "Melindungi dan meningkatkan kesehatan perempuan sangat penting untuk kesehatan dan pembangunan, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk generasi mendatang".
Referensi :
Centers for Disease Control and Prevention: Smoking and Tobacco Use. Available from http://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/index.htm
Framework Convention Alliance : World No Tobacco Day targets women Available from http://www.fctc.org/index.php?option=com_content&view=article&id=337:world-no-tobacco-day-targets-women&catid=235:advertising-promotion-and-sponsorship&Itemid=239
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI :Saatnya Melindungi Perempuan darin Bahaya Rokok. Available from http://www.depkes.go.id/index.php/component/content/article/43-newsslider/1090-saatnya-melindungi-perempuan-dari-bahaya-rokok.html
Tobacco Control Resource Centre, available from http://www.tobacco-control.org/
World Health Organization: Tobacco Free Initiative. Available from http://www.who.int/tobacco/en/
World Health Organization : World No Tobacco Day 2010 focuses on the marketing of tobacco to women available from http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2010/women_tobacco_20100528/en/index.html
WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2009: Implementing smoke-free environments. Available from http://www.who.int/tobacco/mpower/2009/en/index.html