Smoking is highly addictive, don't start

don't make them breathe your smoke

Smoking when pregnant harms your baby

Smokers die younger
World Health Day 2011 web button

Rapid Test TB Terbaru

Kamis, 09 Desember 2010


WHO mendukung suatu test terbaru yaitu rapid test untuk tuberkulosis (TB), sangat relevan dipergunakan di negara-negara kasus TB yang banyak. Tes ini bisa merevolusi perawatan dan pengawasan TB dengan memberikan diagnosis yang akurat bagi banyak pasien dalam waktu sekitar 100 menit, dibandingkan dengan tes saat ini yang dapat memakan waktu hingga tiga bulan untuk mendapatkan hasinya. Tes baru ini merupakan suatu tonggak utama untuk diagnosis dan perawatan TB secara global. Merupakan harapan baru bagi jutaan orang yang beresiko terkena penyakit TB dan resistensi obat TB. Telah ada bukti ilmiahnya dan dikaji kebijakan-kebijakan yang ada dan sekarang siap implementasinya di negara-negara dengan kasus TB yang banyak.

Rapid test ini merupakan automated NAAT (nucleic acid amplification test) melalui pengujian selama 18 bulan penilaian yang sangat membantu dalam diagnosis dini TB, serta TB-MDR dan TB dengan infeksi HIV, yang selama ini lebih sulit didiagnosis. Sampai saat ini bukti menunjukkan bahwa pelaksanaan tes ini dapat menghasilkan peningkatan tiga kali lipat dalam diagnosis pasien dengan TB yang resistan terhadap obat (TB-MDR) dan dua kali lipat pada jumlah kasus TB dengan HIV di daerah dengan angka kejadian TB dan HIV yang tinggi. Selama ini banyak negara masih mengandalkan terutama pada pemeriksaan mikroskopis BTA, sebuah metode diagnostik yang dikembangkan lebih dari satu abad yang lalu. Pemeriksaan ini menggabungkan teknologi DNA modern yang dapat digunakan di luar laboratorium konvensional. Test ini sepenuhnya otomatis oleh karena itu mudah dan aman untuk digunakan.

WHO sekarang menyerukan agar automated NAAT diluncurkan sebagai bagian dari rencana nasional untuk perawatan dan pengawasan TB dan TB-MDR. Kebijakan dan pedoman operasional juga sedang diterbitkan berdasarkan temuan dari serangkaian ulasan dari para pakar dan konsultasi secara global yang digelar pekan lalu di Jenewa. Konsultasi ini dihadiri oleh lebih dari seratus wakil dari program nasional, lembaga bantuan pembangunan dan mitra internasional. Keterjangkauan rapid test ini telah menjadi perhatian utama dalam konsultasi tersebut. Co-developer FIND (the Foundation for Innovative and New Diagnostics) nenyampaikan bahwa telah melakukan negosiasi dengan produsen, Cepheid, untuk bisa menurunkan harga sebanyak 75% untuk negara-negara yang paling terpengaruh oleh TB, dibandingkan dengan harga pasar saat ini. Harga tersebut akan diberikan kepada 116 negara dengan pendapatan menengah kebawah dengan endemis TB, dengan tambahan pengurangan harga setelah ada permintaan volume yang signifikan.

Telah ada komitmen yang kuat untuk menghilangkan hambatan, termasuk hambatan finansial, yang bisa mencegah suksesnya teknologi baru ini dan untuk pertama kalinya dalam pengendalian TB dimungkinkan akses ke negara dengan pendapatan rendah, menengah dan tinggi secara bersamaan. Teknologi juga memungkinkan suatu pengujian terhadap penyakit lainnya yang selanjutnya akan meningkatkan suatu efisiensi.
WHO juga merekomendasi agar negara-negara memasukan tes ini dalam program nasional mereka. Ini termasuk pengujian protokol (atau algoritma) untuk mengoptimalkan penggunaan dan manfaat dari teknologi baru pada orang-orang yang paling membutuhkannya.Meskipun telah terjadi peningkatan besar dalam perawatan dan pengawasan, TB telah membunuh sekitar 1,7 juta orang di tahun 2009 dan 9,4 juta orang telah terinfeksi TB tahun lalu.

Apakah teknologi ini akan mampu menurunkan prevalensi TB di dunia?

Referensi :
1. International Union Againts Tuberculosis and Lung Disease : Tuberculosis, available from http://www.theunion.org/tuberculosis/tuberculosis.html
2. Stop TB Partnership : The Global Plan to Stop TB, available from http://www.stoptb.org/global/plan/main/part2.asp
3. TB Alliance : The Treat of TB available from http://www.tballiance.org/why/tb-threat.php
4. World Health Organization : WHO endorses new rapid tuberculosis test, available from http://www.who.int

1 komentar:

Ardika S. Sartono,dr mengatakan...

Sungguh terobosan teknologi dlm diagnosis TB dlm diagnosis TB scr cepat, tepat dan mudah2an harganya bisa murah.

15 Desember 2010 pukul 12.23

Posting Komentar