Smoking is highly addictive, don't start

don't make them breathe your smoke

Smoking when pregnant harms your baby

Smokers die younger
World Health Day 2011 web button

WORLD SPIROMETRY DAY 2010

Kamis, 14 Oktober 2010


Tujuh persen dari semua kematian di seluruh dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit paru dan pernafasan yang sesungguhnya dapat dicegah. Jutaan orang sedang menjalani usia tua yang menyakitkan karena penyakit paru dan pernafasan yang seharusnya dapat diobati jika saja sudah terdeteksi secara dini melalui pemeriksaan yang tepat yaitu spirometri.

Spirometri adalah metode yang paling umum untuk pengujian fungsi paru. Pemeriksaan ini sederhana, cepat dan non-invasif. Pemeriksaan ini mengukur jumlah (volume) dan atau kecepatan (flow) aliran udara yang dihirup dan dihembuskan oleh paru. Spirometri adalah alat yang penting dan sangat membantu dalam menilai kondisi seperti asma , pulmonary fibrosis, kista dan mungkin yang paling penting Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) . Pengukuran digunakan dalam diagnosis rutin pasien dengan penyakit pernapasan dan saat ini semakin banyak digunakan oleh dokter. Tes spirometri dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spirometer.

Bilamana dilakukan pemeriksaan Spirometri? Jika anda,…
1. Perokok atau pernah merokok
2. Berusia lebih dari 40 tahun
3. Batuk selama berbulan-bulan atau tahunan
4. Sering tersengal-sengal dalam beberapa tahun terakhir
5. Tidak dapat berjalan menaiki tangga tanpa mengalami sesak napas
6. Cenderung mengalami mengi dalam beberapa tahun terakhir
7. Tidak dapat melakukan latihan/olah raga sebagaimana mestinya
8. Mengalami batuk berdahak, walaupun tidak sedang flu/
9. Telah pernah menggunakan misalnya inhaler untuk suatu kasus penyakit paru
10. Memiliki kekhawatiran tentang kesehatan paru
11. Merasa seolah-olah tidak mendapatkan cukup udara
12. Mengalami nyeri saat bernafas dalam atau menghembuskan nafas

Eropa Lung Foundation atau ELF adalah suatu suara publik dari Eropa Respiratory Society (ERS). Didirikan pada tahun 1990. ERS adalah sebuah organisasi kesehatan nirlaba internasional dengan lebih dari 10.000 anggota dari 100 negara yang dengan bidang ilmu pengetahuan dasar dan obat-obatan klinis. Ini adalah komunitas masyarakat terbesar di Eropa di bidangnya untuk menyebarkan informasi dari ERS kepada publik dan media dan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan penyakit paru. European Respiratory Society (ERS) berusaha untuk meningkatkan kesadaran kesehatan paru dan meningkatkan pencegahan, manajemen dan pengobatan penyakit paru dan pernapasan.

Setiap tahun selama Kongres ERS tahunan, ELF menyelenggarakan acara pemeriksaan spirometri. Hal ini biasanya dilakukan di tempat-tempat umum, misalnya di stasiun kereta api atau di tenda-tenda. Peristiwa ini sesungguhnya memiliki keuntungan ganda. Di satu sisi, memiliki dampak pada kesehatan masyarakat, memungkinkan banyak orang yang belum pernah diperiksa sebelumnya memiliki kesempatan untuk dilakukan pemeriksaan. Di Berlin sekitar 20% orang yang diperiksa disarankan untuk mengunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di sisi lain, peristiwa ini bisa menjadi fokus perhatian khususnya pada kesehatan paru, memfasilitasi peningkatan kesadaran publik. Acara di Berlin diliput oleh saluran TV Nasional Jerman dan Media cetak terkemuka. Peristiwa ini menciptakan kesempatan untuk bisa menarik perhatian otoritas kesehatan, politisi dan pemangku kebijakan. Di Berlin, ELF mengundang Walikota New York. Michael Bloomberg untuk menghadiri acara tersebut. Walikota mengunjungi tenda tempat pemerioksaan spirometri, melakukan pemeriksaan dan akhirnya memberikan konferensi pers.

Acara ini hanyalah salah satu dari sejumlah pemeriksaan yang diadakan di seluruh dunia sebagai bagian dari Year of the Lung 2010 dengan kampanye meningkatkan kesadaran tentang penyakit paru dan pemeriksaan fungsi paru. Pada Hari Spirometri Sedunia kita ingin menunjukkan kepada publik bagaimana mereka dapat dengan mudah mendapatkan kembali kesehatan paru mereka dengan meluangkan beberapa menit dari rutinitas harian mereka untuk melakukan pemeriksaan spirometri yang tidak menyakitkan dan sederhana, "kata Presiden Eropa Respiratory Society Profesor Marc Decramer.

Secara ringkas, diketahui bahwa lebih dari 12.500 orang yang telah melakukan pemeriksaan, hampir 20% memiliki beberapa derajat obstruksi pada saluran napas, hampir 50% nya perokok dan 5% menderita asma. Panitia penyelenggara ini menyampaikan bahwa pemeriksaan spirometri berguna untuk mendeteksi obstruksi saluran napas pada stadium awal/dini.

Selanjutnya perlu dipahami bersama bahwa penyelenggaraan acara ini tidak memerlukan biaya yang sedikit mulai dari tenaga medis dan pendukung, alat spirometer, biaya promosi dan sarana pendukung lainnya sehingga kemungkinan acara ini tidak bisa dilakukan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tetapi setidaknya mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi pemangku kebijakan serta politisi dan tenaga medis untuk bisa menyelenggarakan acara ini di tahun-tahun mendatang.









SPIROMETRI


Spirometri adalah pengukuran volume dan aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Saat ini spirometer dapat mengukur paru seperti volume tidal dan kapasitas paru seperti kapasitas total paru-paru. Pengujian fungsi paru sudah dilakukan sejak berabad-abad yang lalu. Meski prinsif dasarnya tidak berubah, teknik-tekniknya menjadi makin rumit. Para ilmuwan telah dapat mengukur berbagai variable, yang teus meningkat jumlahnya

Sejarah awal mula konsep sudah ada sejak masa kekaisaran Romawi, tahun 129-200 M. Seorang dokter dan filsuf Yunani, Claudius Galen melakukan percobaan volumetric pernafasan pada manusia. Dia menyuruh seorang anak laki-laki bernafas melalui semacam balon dan menemukan setelah beberapa waktu, bahwa volume gas tidak berubah.

Setelah eksperimen tersebut, tidak banyak diketahui mengenai fungsi paru hingga tahun 1600 an. Sekitar tahun 1691, Giovanni Alfonso Borelli mencoba menghirup cairan melalui tabung dan mengukur volumenya, Satu hal yang dilakukan dan masih dilakukan hingga saat ini adalah penutupan lubang hidung. Menutup lubang hidung sangat penting agar tidak ada udara yang lolos melalui hidung saat mengukur udara yang masuk dan keluar melalui mulut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Pada awal 1700 an, J. Jurin adalah ilmuwan pertama yang merekam pengukuran volume udara yang absolut. Dia mengukur volume tidal sebanyak 650 ml dan ekspirasi minimal sebesar 3610 ml. Jurin melakukan eksperimennya dengan meniup ke dalam balon dan mengikuti prinsif Archimedes, dapat mengukur volume udara dalam balon.

Pada paruh pertama abad 18, Stephen Hales mengkonfirmasi temuan Jurin mengenai ekspirasi maksimal sebesar 3610 ml, mesti tidak tahu metode apa yang dipergunakan dalam melakukan pengukuran tersebut. Stephen Hales telah memberi kontribusi pada fisiologi pernafasan. Termasuk juga John Abernety seorang dokter dan guru anatomi, fisiologi dan patologi pada akhir 1700 an yang telah melakukan pengukuran kapasitas vital sebesar 3150 ml.

Pada permulaan 1800 an, Sir Humphry Davy menggunakan gasometer untuk mengukur berbagai volume dan kapasitas. Dia mengambil pengukurannya sendiri yang menghasilkan kapasitas vital sebesar 3110 ml, volume tidal 210 ml dan dengan menggunakan metode delusi hydrogen, volume residual sebesar 590-600 ml.

Alat lain yang digunakan dalam perkembangan spirometri adalah pulmometer. Alat ini ini digunakan oleh E. Kentish dan Charles Turner Thackrah. Menurut Cleeland dan Burt, alat ini adalah toples yang dibalikkan di dalam air yang digunakan untuk mengukur volume ventilasi. Mesin ini tidak hanya mengukur volume-volume pernafasan tetapi juga kekuatan otot-otot ekspirasi.

Sebuah alat lain bernama ekspirator digunakan olh Karl Von Vierordt. Melalui percobaannya, dia mampu menghasilkan determinasi yang amat tepat dari parameter-parameter volume tertentu, termasuk volume residual dan kapasitas vital yang masih digunakan pada spirometri modern saat ini.

Pada tahun 1840, John Hutchinson seorang ahli bedah memulai pekerjaannya dengan berbagai spirometer. Dia menciptakan spirometer untuk mengukur kapasitas vital. Spirometer nya terdiri dari sebuah lonceng yang menampung udara yang dihembuskan dari paru-paru. Hutchinson telah merekam lebih dari 4000 orang dengan spirometer nya. Hal ini menunjukan Hutchinson mengetahui betul hubungan antara kapasitas vital dengan kesehatan pernafasan. Lebih lanjut Spirometer air Hutchinson masih digunakan saat ini dengan beberapa perubahan termasuk pengurangan massa lonceng dan penambahan alat grafis dan waktu.

Kurang lebih 10 tahun kemudian, Wintrich mengembangkan sebuah spirometer yang lebih mudah digunakan, ia pun telah melakukan pengujian pada lebih dari 4000 orang dan mementukan tiga parameter yang menentukan kapasitas vital yaitu tinggi badan, berat badan dan usia.Pada tahun 1859, E. Smith mengembangkan spirometer portable. Tahun 1866, Salter menambahkan sebuah kimograf pada spirometer untuk mencatat waktu saat pengambilan volume udara. T,G Brodie adalah yang pertama menggunakan spirometer bellow wedge kering tahun 1902 yang merupakan pendahulu dari spirometer Fleisch yang digunakan saat ini. Sebagai tambahan pada tahun 1904, Tissot memperkenalkan spirometer rangkaian tertutup.

Pada tahun 1920 an, H.W. Knipping dan Braurer memperkenalkan ergospirometeryang memungkinkan dilakukan pengujian performa, pengukuran tidak hanya bisa dilakukan saat istirahat. Metode-metode ergospirometri memiliki manfaat saat ini untuk riset, diagnosis, terapi rehabilitasi, latihan dan olah raga. Disiplin kedokteran khususnya kedokteran olah raga, pulmonologi, kardiologi, fisiologi, farmakologi klinis dan biokimia telah memanfaatkan ergospirometer dan mendapatkan banyak pengetahuan baru dari alat tersebut.

Konsep pengukuran kapasitas paru sewaktu melakukan aktifitas fisik adalah terobosan besar dalam bidang ilmiah dan masih digunakan saat ini. Konsep tersebut memungkinkan untuk mengukur konsumsi oksigen dan pengeluaran energi sewaktu berolahraga dan mendapat banyak informasi mengenai tingkat kondisi dan kesehatan seseorang.

dikutip dari berbagai sumber
Memperingati “World Spirometry Day” 14 Oktober 2010